Ada ungkapan” jadilah lilin yang bisa menerangi sekeliling meskipun diri sendiri hancur lebur berkeping” sekilas terkesan bego dan tolol (orang lain enak enak, kok malah kita yang hancur).
Dan memang bisa dikatakan itu hanyalah perbuatan orang oarang tolol belaka, namun bila diteliti sejenak kita akan dapati prinsip dasar dalam pergaulan dan persahabatan yang sangat mulia dan tinggi nilainya, yaitu memperlakukan setiap orang menurut derajatnya, seperti memperlakukan orang tua dengan rasa hormat, orang orang yang sebaya diperlakukan dengan keramahtamahan, orang yang muda dengan kasih sayang. menghindari kebencian, iri hati, dan segala bentuk penyakit hati juga slalu menerima dengan tulus ihlas nasehat dari siapa saja.
Dalam persahabatan tidak diperkenankan menjelek jelekkan orang dibelakang orang itu atau bertindak tidak jujur atau saling mengata ngatai satu sama lain, karena persahabatan yang dimulai dengan niat ihlas tanpa pamrih atau tidak mengharapkan balasan tidak akan putus hanya karena kata caci maupun perbuatan keji. begitulah prinsip persahabatan yang dilakukan oleh para sufi, wali dan nabi yang slalu hidup dengan kualitas terpuji, bertindak dengan benar dan dapat dipertanggung jawabkannya.Namun kita hanyalah manusia biasa, mampukah tuk berbuat dalam persahabatan seperti sufi, wali dan nabi? pasti semua kan menjawab tidak. Kita hanyalah manusia biasa yang dalam pergaulan menganut berbagai faham, asas manfaat dan sebagainya, jika kita bertindak seperti halnya lilin orang lain akan mentertawakan kebodohan yang telah kita lakukan. so dalam pergaulan… lakukan apa yang anda anggap baik buat teman sebagaimana teman memperlakukan dengan baik, bila ada sedikit asas manfaat yang digunakan dalam pergaulan usahakan sifat tersebut janganlah mendominasi tujuan persahabatan tersebut.
Kata cinta adalah kata yang tak asing lagi di dengar dan di diskusikan oleh orang orang, sejak zaman Nabi Adam hingga kini belum ada suatu komitmen yang jelas tentang apa itu cinta dan bagaimana itu cinta, yang ada hanyalah kesimpulan sementara belaka, olehnya itu ada baiknya bila gue nulisin dikit tentang apa itu cinta, sebagai masukan dan penambah wawasan buat elo elo pada, kali aja ada manfaatnya.
berbicara mengenai cinta tidak terlepas dari defenisi cinta itu sendiri baik dari segi bahasa maupun istilah untuk sampai ke inti dan pokok dari cinta tersebut.
Secara bahasa cinta bisa dikatakan berasal dari kata “hibbat” yaitu benih benih yang jatuh ke bumi di padang pasir sebagai sumber kehidupan sebagaimana benih benih merupakan asal mula dari tanaman, karena pada saat benih benih tersebut ditaburkan di gurun pasir, benih benih tersebut tersembunyi di balik bumi, meskipun hujan deras dan panas sengatan matahari namun benih benih tersebut tak akan rusak oleh perubahan musim, malah tumbuh subur berbunga dan memberikan buah, demikian pula halnya cinta, bilamana ia tertabur di dalam hati, ia tidak akan rusak oleh kehadiran atau ketidakhadiran sesuatu/seseorang kala susah maupun senang.
kata cinta juga bisa berasal dari kata “hubb” yang berarti sebuah tempayan yang penuh dengan air yang tenang, karena bilamana cinta berpadu di dalam hati dan memenuhi ruang hati tak akan ada ruang lagi bagi yang lain selain yang dicinta.
kata cinta bisa juga berasal dari kata ” habab” yaitu gelembung gelembung air atau luapan luapan air pada saat hujan lebat, karena cinta adalah luapan hati yang slalu merindukan persatuan dengan sang kekasih,atau sebagai sebutan terhadap cinta murni, karena orang arab menyebut putih murninya mata dengan “habbat al’ayn” sebagaimana halnya mereka menyebut hitam murni (relung) hati “habbat al qalb” dimana cinta itu bersemayam.
Dari segi istilah, sampai saat ini belum ada suatu defenisi jami’ mani’ terhadap cinta, yang ada hanyalah sebagain dari cinta bukan secara keseluruhan, pakar cinta seperti Shakespheare sendiri tak dapat mendefenisikan cinta, yang ada hanya pendekatan secara empiris, sebagaimana halnya para ahli filosof maupun teologi hanya dapat mendefenisikannya sebagai perasaan menggebu yang senantiasa menginginkan objek cinta dan kecendrungan serta syahwat ( dalam asmara) dalam artian cinta hanya mengacu kepada hal hal yang berwujud nyata serta kasih sayang mereka antara satu dan lain. atau dapat disimpulkan bawha defenisi yang ada tentang cinta sampai saat ini hanyalah defenisi yang berdasarkan kepada kata cinta tersebut dari segi bahasa. mengapa sehingga cinta itu tidak dapat didefinisikan?untuk menjawab hal tersebut perlu untuk kita tinjau dan lihat kembali keterangan Ibn Qayim yang mengatakan bahwa cinta itu sangat luas sehingga tak bisa didefenisikan, bila cinta itu didefinisikan berarti kita telah memberi batasan batasan terhadap cinta yang membuat cinta itu menjadi sempit dan berat sebelah, bahakn bisa mengotori cinta tersebut akibatnya semakin memburuk. so… kesimpulannya sampai saat ini pun belum ada defenisi yang jami’ mani’ terhadap cinta.Silahkan mereka reka sendiri dehhh pengertian cinta atau ambil yang terbaik dikit tuk jadikan patokan dalam bercinta…wish u luck.
Nasehat gue buat kamu-kamu:
Kebencian hanyalah rasa timbul karena sebab dan hilang tanpa sebab.Hatimu putih suci tergores benci karena ulahmu sendiri kecintaan hanyalah bunga penghias kehidupan dunia tanpa sebab kau kan mencinta dan ada sebab kau tak dicinta lagi semua hanyalah hukum alam tak terlepas dari sebab musababnya dan semuanya telah diatur olehNya pelajari yang banyak btentang siapa dirimu apa yang kau rasa dan orang lain tak merasa begitulah semua manusia merasa kaupun tak akan sakit dan disakiti karena perasaan hanyalah kotoran yang merusak bila tervolusi dunia perbaiki niatmu sebelum kau laksanakan sesuatu karena niat adalah awal dan tujuan dari semua perbuatanmu, buahnya kembali kepadamu aku hanya dapat berdoa untukmu smoga kau selamat dari perasaanmu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar